Ketika orang-orang pulang berhaji, oleh-oleh yang paling
ditunggu selain kurma, hiasan, atau pernak-pernik lainnya adalah air zam-zam. Siapa
yang tidak kenal dengan zam-zam? Minuman ini terkenal dan merupakan air yang memberikan
banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Air yang terbaik di muka bumi ini adalah air zam-zam.
Air zam-zam adalah air suci yang telah dinikmati oleh umat Islam di seluruh
dunia. Kisah sumur zam-zam ini berawal sejak 4000 tahun yang lampau. Pada saat
itu masih menjadi bagian dari gurun Sahara yang gersang dan tandus, bukti bahwa
tempat tersebut tidak pernah dihuni. Lalu Ibrahim AS bersama istrinya Siti
Hajar dan putranya Ismail datang dan bermukim di tempat ini untuk memenuhi
perintah Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di
kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Kabah, berkedalaman 42 meter. Menurut
riwayat, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar setelah
berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dengan bukit Marwah, atas petunjuk
Malaikat Jibril, tatkala Ismail, putera Siti Hajar, mengalami kehausan di
tengah padang pasir, sedangkan persediaan air tidak ada.
Pada suatu saat Ibrahim AS sedang pergi untuk beberapa
lama, persediaan makanan dan minuman habis. Bahkan ASI dari Siti Hajar pun
mengering. Hidup ibu dan anak laki-laki itu terancam haus dan lapar. Siti Hajar
lalu berusaha mencari air dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit
Marwah sambil memohon kepada Allah apa saja untuk putranya. Setelah 7 kali
pergi-pulang, terjadilah keajaiban. Air memancar dari antara kedua kaki
putranya dengan kehendak Allah yang memerintahkan malaikat Jibril. Dengan
memukul bumi, maka terpancarlah air. Itulah air zam-zam.